BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akuntansi
merupakan suatu ilmu yang di dalamnya berisi bagaimana manusia berfikir
sehingga menghasilkan suatu kerangka pemikiran konseptual tentang prinsip,
standar, asumsi, teknik, serta prosedur yang ada dijadikan landasan dalam
pelaporan keuangan. Pelaporan keuangan tersebut harus berisi
informasi-informasi yang berguna dalam memantu pengambilan keputusan bagi para
pemakainya.
Dalam
kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari, sesungguhnya kita telah menggunakan
jasa akuntansi. Ketika seorang pemilik warung mencatat pembelian barag
dagangannya, mencatat siapa saja yang berhutang da warungnya, memisahkan kotak
antara uang yang masuk dari hasil penjualan dengan kotak uang yang dialokasikan
untuk belanja kebutuhan barang dagangan dan kebutuhan operasional di warungnya.
Maka, pada dasarnya pemilik warung tadi telah menerpkan teknik akuntansi.
Penerapan pengetahuan di bidang akuntansi tentu semakin luas dan kompleks jika
dihadapkan pada bisnis dengan skala yang lebih besar.
Seperti
ilmu-ilmu lainya, ilmu akuntansi juga berkembang sesuai perkembangan teknologi
dan peradaban manusia. Selain itu, faktor kebutuhan juga ikut serta dalam
perkembangan akuntansi itu sendiri. Akan tetapi, baik akuntansi maupun
ilmu-ilmu lain tidak berkembang dengan sendirinya tanpa adanya hal yang cukup
berarti yang dapat mendorong akuntansi tersebut berkembang dan bertahan hingga
sekarang.
Berdasarkan
pada uraian-uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membuat sebuah makalah
dengan judul “Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi”.
1.2 Permasalahan
Berdasarkan
pada uraian latar belakang di atas, penulis dapat mengangkat permasalahan dalam
makalah ini yaitu “bagaimana sejarah perkembangan ilmu akuntansi dari pertama
kali muncul hingga sekarang?”
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan
permasalahan di atas, maka penulis merasa perlu mencantumkan tujuan dalam
penulisannya agar penulisan makalah ini lebih terarah pada sasaran yang akan
dicapai. Tujuan penulisan tersebut yakni untuk mendapatkan gambaran yang pasti
tentang sejarah perkembangan ilmu akuntansi dari sejak dahulu hingga sekarang.
1.4 Manfaat Penulisan
Ada beberapa
manfaat yang penulis harapkan dalam penulisan makalah ini yaitu sebagai
berikut.
1.
Meningkatkan wawasan dan pengetahuan
tentang seluk beluk ilmu akuntansi.
2.
Meningkatkan rasa disiplin dan
tanggung jawab dalam menyelesaikan suatu masalah atau pekerjaan yang dibebankan
orang lain kepada penulis.
3.
Sebagai bahan bacaan dan acuan bagi
diri sendiri, rekan-rekan, serta generasi yang akan datang.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada
awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana,
yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang
berhasil ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari
Babilonia pada 3600 SM. Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir dan Yonani
kuno. Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis dan sering tidak
lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal
angka-angka desimal arab dan semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu.
Perkembangan
akuntansi sejalan dengan perkembangan organisasi dan kegiatan suatu usaha,
karena kehadirannya memerlukan pencatatan sehingga seluruh kegiatan akan
tergambar di dalamnya. Pada abad ke-15 seorang ahli Matematika berkebangsaan
Italia Luca Paciolo telah menyusun buku tentang akuntansi dengan judul
“Tractatus de Cumputis at Scritorio” buku ini berorientasi pada pembukuan
berpasangan. Pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) mencatat
kedua aspek transaksi sedemikian rupa yang membentuk suatu pemikiran yang
berimbang. Praktek pencatatan akuntansi dalam arti pencatatan kejadian yang
berhubungan dengan bisnis sudah dimulai sejak adanya kejadian dalam double
entry bookkeeping.
Menurut
pendapat Mattessich (dalam Harahap, 1997) bahwa double entry sudah ada
sejak 5000 tahun yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa penemu sistem
tata buku berpasangan ini maka dapat dikemukakan sebagai berikut. Double
entry accounting system telah disepakati para ahli mula-mula diterbitkan
oleh Luca Pacioli dalam bukunya yang berisi 36 bab yang terbit pada tahun 1949
di Florence, Italia dengan judul “Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni
et Proportionalita” yang berisi tentang palajaran ilmu pasti.
Inoue (dalam
Harahap, 1997) menyebutkan “Orang yang pertama-tama “menulis” (bukan
menerbitkan seperti Pacioli) tentang double entry bookkeeping system adalah
Bonedetto Cotrugli pada 1458, 36 tahun sebelum terbitnya buku Pacioli. Namun
buku Benedetto Cotrugli ini baru terbit pada tahun 1573 atau 89 tahun setelah
buku Pacioli terbit. Dengan demikian penjelasan ini maka pertentangan
sebenarnya tidak ada.”
Jika kita
kaji sejarah terutama sejarah Islam, sebenarnya pada awal pertumbuhannya sudah
ada sistem akuntansi. Akan tetapi, sayangnya literatur belum banyak
menganalisis bagaimana rupa eksistensi akuntansi pada zaman itu (± 570 Masehi).
Seperti yang dikemukakan oleh Russel (dalam Rosjidi, 1999) “Sebenarnya
orang-orang Italia dalam abad ke-14 baru menerapkan sistem pembukuan
berpasangan lengkap setelah terlebih dahulu digunakan oleh saudagar-saudagar
Moslem (Moslem Merchants).”
Revolusi
indusrti di Inggris pada tahun 1776 juga menimbulkan efek positif terhadap
perkembangan akuntansi. Pada tahun 1845 undang-undang perusahaan yang pertama
di Inggris dikeluarkan untuk mengatur tentang organisasi dan status perusahaan.
Dalam undang-undang tersebut, diatur tentang kemungkinan perusahaan meminjam
uang, mengeluarkan saham, membayar hutang, dan dapat bertindak sebagaimana
halnya perorangan. Keadaaan-keadaaan inilah yang menimbulkan perlunya laporan
baik sebagai informasi maupun sebagai pertanggungjawaban.
Dalam
artikelnya, Herbert (dalam Harahap, 1997) menjelaskan perkembangan akuntansi
sebagai berikut.
Tahun 1775 : pada tahun
ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single entry maupun
double entry.
Tahun 1800 : masyarakat
menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan dalam perusahaan.
Tahun
1825 : mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial
auditing).
Tahun
1850 : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan
yang dianggap lebih penting.
Tahun
1900 : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang
dilakukan melalui ujian yang dilaksanakan secara nasional.
Tahun
1925 : banyak perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:
- Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan, akuntansi pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah;
- Laporan keuangan mulai diseragamkan;
- Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai dirumuskan; dan
- Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai dikenalkannya “punch card record”.
Tahun
1950 s/d 1975 : Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam perkembangan
akuntansi, yaitu sebagai berikut.
- Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk pengolahan data.
- Sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP).
- Analisis Cost Revenue semakin dikenal.
- Jasa-jasa perpajakan seperti kunsultan pajak dan perencanaan pajak mulai ditawarkan profesi akuntan.
- Management accounting sebagai bidang akuntan yang khusus untuk kepentingan manajemen mulai dikenal dan berkembang cepat.
- Muncul jasa-jasa manajemen seperti system perencanaan dan pengawasan.
- Perencanaan manajemen serta management auditing mulai diperkenalkan.
Tahun
1975 : mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan meliputi
bidang-bidang lainnya, perkembangan itu antara lain:
- Timbulnya management science yang mencakup analisis proses manajemen dan usaha-usaha menemukan dan menyempurnakan kekurangan-kekurangannya;
- Sistem informasi semakin canggih yang mencakup perkembangan model-model organisasi, perencanaan organisasi, teori pengambilan keputusan, dan analisis cost benefit;
- Metode permintaan yang menggunakan computer dalam teori cybernetics;
- Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai dikenal; dan
- Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.
Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi
jejak yang jelas baru ditemui pada pembukuan Amphion Society yang
berdiri di Jakarta sejak tahun 1747. Perkembangan akuntansi yang mencolok baru
muncul setelah undang-undang mangenai tanam paksa dihapuskan tahun 1870.Dengan
dihapuskannya tanam paksa, kaum pengusaha Belanda banyak bermunculan di
Indonesia untuk menanamkan modalnya.Sistem yang dianut oleh pengusaha Belanda
ini adalah seperti yang diajarkan oleh Luca Pacioli.
Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan-perusahaan di
Indonesia menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun
asalnya sama-sama dari pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang
lingkupnya, diantaranya teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi
cara Amerika (Anglo-Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem
pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke
sistem Amerika (Anglo-Saxon).
Fungsi pemeriksaan (auditing) mulai dikenalkan di
Indonesia tahun 1907, yaitu sejak seorang anggota NIVA, Van Schagen, menyusun
dan mengontrol pembukuan perusaan.Pengiriman Van Schagen ini merupakan cikal
bakal dibukanya Jawatan Akuntan Negara (GAD – Government Accountant Dients)
yang resmi didirikan pada tahun 1915.Akuntan public pertama adalah Frese &
Hogeweg, yang mendirikan kantornya di Indonesia tahun 1918.
Dalam masa pendudukan Jepang, Indonesia sangat kekurangan
tenaga di bidang akuntansi.Jabatan-jabatan pimpinan dib Jawatan Keuangan yang
90% dipegang oleh bangsa belanda, menjadi kosong.Dalam masa ini, atas prakarsa
Mr. Slamet, didirikan kusus-kursus untuk mengisi kekosongan jabatab tadi dengan
tenaga-tenaga Indonesia.Pada tahun 1874, hanya ada seorang akuntan berbangsa
Indonesia, yaitu Prof. Dr. Abutari. Di Indonesia, pendidikan akuntansi mulai
dirintis dengan dibukanya jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia tahun 1952. Pembukaan ini kemudian diikuti Institut Ilmu Keuangan
(sekarang Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) tahun 1960 dan Fakultas-fakultas
Ekonomi di Universitas Padjadjaran (1961), Universitas Sumatera Utara (1964),
universitas Airlangga (1962), dan universitas Gadjah Mada (1964).
Organisasi profesi yang menghimpun para akuntan Indonesia
bediri 23 Desember 1957. Organisasi ini diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI) dengan pendiri lima orang akuntan Indonesia.profesi akuntan mulai
berkembang dengan pesat sejak tahun 1967. Pada tahun itu juga dikeluarjannya
undang-undang modal asing yang kemudian disusul dengan undang-undang penanaman
modal dalam negeri tahun 1968 yang merupakan pendorong berkembangnya profesi
akuntansi.Setelah krisis ekonomi Indonesia tahun 1997, peran profesi akuntan
diakui semakin signifikan mengingat profesi ini memiliki peranan strategis di
dalam menciptakan iklim transparansi di Indonesia.
2.1AKUNTANSI & DOUBLE ENTRY
Dalam sejarah literatur akuntansi
konvensional banyak ditulis bahwa akuntansi pertama kalinya ditemukan oleh
Lucas Pacioli (seorang pendeta Italia) dengan bukunya yang berjudul Summa de
Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita. banyak ditulis bahwa
akuntansi pertama kalinya ditemukan oleh Lucas Pacioli
Dalam sejarah literatur akuntansi
konvensional banyak ditulis bahwa akuntansi pertama kalinya ditemukan oleh Lucas
Pacioli (seorang pendeta Italia) dengan bukunya yang berjudul Summa de
Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita. Buku ini
diterbitkan pada tahun 1494 di Florence, Italia. Menurutnya, pencatatan
transaksi tidak hanya mencatat pengaruhnya pada satu perkiraan saja tetapi juga
di lakukan pencatatan pada perkiraan lain.
Pada mulanya, akuntansi merupakan
catatan-catatan yang disimpan sebagai bagian dari sistem feodal pada abad
pertengahan. Tuan-tuan tanah pada masa itu biasanya mengumpulkan pajak dari
penduduk, di mana dana ini nantinya akan digunakan untuk keperluan pembangunan
wilayahnya, di samping juga untuk kepentingan pribadi.
Laporan tentang pemungutan dan
perolehan pajak ini biasanya dibuat oleh salah satu staf dari tuan tanah
tersebut, catatan seperti ini juga biasanya dibuat oleh para pedagang yang berniaga
ke daerah atau negeri lain, sebagai dasar atau pedoman dalam penghitungan
besarnya keuntungan yang telah dihasilkan dari kegiatan perdagangannya.
Dalam sejarah literatur akuntansi
konvensional banyak ditulis bahwa akuntansi pertama kalinya ditemukan oleh Lucas
Pacioli (seorang pendeta Italia) dengan bukunya yang berjudul Summa de
Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita.
Menurut Mattessich (1987), sistem
pencatatan dengan menggunakan double entry sudah ada sebelum Lucas
Pacioli menemukannya. Lucas Pacioli sendiri bahkan dalam bukunya mencatat bahwa
apa yang ditulisnya tentang sistem pencatatan double entry adalah
berdasarkan pada metode yang telah digunakan di Vanice, Italia (yang sudah
sejak lama ada dan berkembang). Ia mengakui bahwa dirinya hanya menuliskan
sebuah metode pencatatan pembukuan yang telah ada sejak ratusan tahun
sebelumnya, dan sudah digunakan secara umum oleh para pedagang pada masa itu.
Lucas Pacioli juga menyatakan bahwa bukan dirinyalah yang menemukan sistem pencatatan
atau pembukuan berganda tersebut.
Littleton (1961) menyebutkan bahwa
seluruh karakteristik dari sistem pencatatan double entry telah
dikembangkan dari seratus tahun sebelum buku Lucas Pacioli muncul. Versi
lamanya, Peragallo, menyebutkan bahwa orang pertama yang menulis tentang sistem
pencatatan double entry adalah Benedetto Cortrugly, dengan
bukunya yang berjudul Della Mercatua e del Mercante Perfetto, yang
selesai ditulis pada tahun 1458 (tiga puluh enam tahun sebelum buku Lucas
Pacioli muncul) dan diterbitkan pada tahun 1573.
Ada juga pihak yang beranggapan
bahwa bahan-bahan mengenai sistem pencatatan double entry sesungguhnya
telah ditemukan di Florence (Italia) pada tahun 1211, yaitu 283 tahun sebelum
terbitnya buku Lucas Pacioli. Sejak tahun itu, berkembanglah sistem
pembukuan di Italia.
Akuntansi
lahir di amerika, namun cikal bakalnya telah ada sejak orang-orang mulai
mengenal pertukaran dan perdagangan, dan saat ini akuntansi memegang peranan
yang sangat penting dalam suatu entitas. Berikut akan dijelaskan secara ringkas
apa sesungguhnya akuntansi itu.
Asal Istilah Akuntansi dan
Pengertian Akuntansi
Akuntansi berasal dari bahasa
inggris, yaitu to account yang
berarti memperhitungkan atau mempertanggungjawabkan. Kata akuntansi diserap
dari kata accountancy yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan akuntan dalam
menjalankan profesinya. Sebagai bidang pengetahuan, istilah yang umum digunakan
adalam accounting yang memiliki pengertian yang lebih luas. Akuntansi adalah
suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan
data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat
digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk
pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
Perekayasaan Penyediaan Jasa
Perekayasaan adalah suatu proses
pemikiran untuk memilih seperangkat konsep, teknologi dan pendekatan untuk
mencapai suatu tujuan. Akuntansi dikatakan sebagai bidang pengetahuan
perekayasaan berarti bahwa akuntansi berkaitan dan berkepentingan dengan
penentuan, pemilihan dan aplikasi konsep-konsep, metode, teknologi dan
pendekatan untuk mencapai tujuan sosial tertentu dengan mempertimbangkan faktor
sosial, ekonomi, politik dan budaya tempat akuntansi akan diterapkan.
Informasi Akuntansi
Akuntansi menghasilkan informasi
yang dituangkan dalam bentuk laporan keuangan. Informasi merupakan data yang
disajikan dengan cara tertentu sehingga mempunyai makna bagi pemakainya. Untuk
menjadi informasi data harus mengandung nilai dan kualitas tertentu.
a. Nilai Informasi
Nilai Informasi adalah kemampuan informasi untuk
meningkatkan pengetahuan dan keyakinan pemakai dalam mengambil keputusan.
Jadi suatu informasi
harus dapat :
1.
Menambah pengetahuan pengambil
keputusan (masa sekarang dan masa mendatang).
2.
Menambah keyakinan pemakai informasi
mengenai probabilitas terealisasinya suatu harapan dalam kondisi ketidak
pastian.
3.
Mengubah keputusan atau menyebabkan perubahan
prilaku (tindakan).
b.
Kualitas Informasi
Kualitas informasi berkaitan dengan intensitas
informasi dalam memenuhi nilai informasi diatas. Kualitas yang tinggi akan
memberi kepuasan (utility) yang tinggi pula bagi pemakainya. Relevansi
dan reliabilitas merupakan unsur utama pembentuk kualitas informasi. Relevansi
ditentukan oleh nilai prediktif, nilai balikan, dan ketersediaan informasi pada
waktunya. Reliabilitas informasi ditentukan oleh keterujian, kenetralan, dan
ketepatan penyimbolan makna ekonomik yang ingin diungkapkan.
Komparabilitas atas penyajian informasi merupakan
kualitas kedua, dan menjadikan informasi lebih bermakna karena tendensinya
dapat diinterpretasikan oleh para pemakai.
Agar komparabilias dapat dijalankan maka, perlakuan
akuntansi untuk setiap periode harus konsisten.
c. Sumber
Informasi Perusahaan
a. Penyedia Modal
Perusahaan menyediakan laporan keuangan, siaran pers (press
release), pertemuan analis, dan buku fakta (fack book).Dari penyedia,
perusahaan menerima informasi tentang kebenaran dalam pinjaman, usaha dalam
penawaran sekuritas, dan kapasitas keuangan.
b. Pelanggan
Perusahaan menyediakan informasi tentang kualitas
produk/jasa dan menerima informasi tentang kelayakan kredit dan kualifikasi
pelanggan.
c. Masyarakat Umum
Perusahaan menyediakan informasi tentang , pengaruh
lingkungan, pengaruh ketenagakerjaan, dan pembayaran pajak, serta menerima
informasi tentang, kebijakan/aturan pajak, persyaratan ketenagakerjaan,
kualitas udara/air dan batasan-batasan lingkungan.
d. Pegawai
Perusahaan menyediakan informasi tentang, manfaat, kebijakan
ketenagakerjaan, kompensasi dan informasi yang berhubungan dengan pekerjaan,
serta menerima informasi tentang, surat referensi/kompetensi, kebijakan
ketenagakerjaan, kompensasi dan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan.
Menurut Baridwan (2000) praktek pembukuan tumbuh dan
berkembang sejak orang-orang mulai mengenal pertukaran atau perdagangan. Sistem
double entry terdokumentasi pada abad ke-15 dengan diterbitkannya tulisan Luca
Pacioli. Pencatatan dilakukan di bawah sumpah. Pencatatan di bawah sumpah ini
secara tidak langsung menunjukkan bahwa, keberadaan standar yang didukung teori
sangat penting untuk melandasi praktek-praktek akuntansi. Beberapa ahli sejarah
ekonomi mengklaim bahwa, sistem pembukuan berpasangan merupakan sesuatu yang
vital bagi perkembangan dan evolusi kapitalisme.
Beberapa alasan umum yang dikemukakan untuk
menjelaskan peran pembukuan berpasangan dalam ekspansi ekonomi yang terjadi
setelah abad pertengahan, yaitu:
1.
Menyumbangkan sikap baru dalam
kehidupan ekonomi. Akuisisi dalam akuntansi didorong dan dikembangkan serta
sistem tersebut memberikan ilham dalam pencarian profit yang rasional.
2.
Pembukuan yang sistematik
mengembangkan keteraturan dalam akun dan organisasi suatu entitas. Sifat
dualitas memungkinkan pengecekan akurasi; mekanisme dan objektivitasnya
memungkinkan pencatatan kegiatan usaha secara teratur dan berkesinambungan.
3.
Sistem double entry memungkinkan
pemisahan kepemilikan dan manajemen sehingga mendorong pertumbuhan entitas
bisnis
2.2 AKUNTANSI & KAPITALISME
Akuntansi
dan kapitalisme saling dikaitkan oleh beberapa sejarawan ekonomi dengan adannya
klaim umum bahwa pembukuan pencatatan berpasangan adalah suatu hal yang vital
didalam perkembangan evolusi dari kapitalisme. Max Weber menekankan argumentasi
sebagai berikut:
“organisasi
modern yang rasional dari perusahaan kapitalistis tidak akan mungkin terjadi
tanpa adana faktor penting di dalam perkembangannya : pemisahan bisnis dari
rumah tangga dan berkaitan erat dengannya, pembukuan yang rasional”.
Hubungan
antara akuntansi dan kapitalisme ini selajutnya di kenal sebagai tesis atau Argumen Sombart. Ia mengemukakan bahwa
transfortasi aktiva mejadi nilai-nilai abstrak dan ekspresi kuantitatif dari
aktivitas bisnis, dan akuntansi yang sistematis dalam bentuk pembukuan
pencatatan berpasangan membuat adanya kemungkianan untuk seorang wirausahawan
yang kapitalis untuk seorang wirausahawan yang kapitalisme untuk merencanakan,
melakukan, dan mengukur dampak dari aktivitas yang ia lakukan serta melakukan
pemisahan dari pemilik dan bisnis itu sendiri, sehingga memungkinkan adanya
pertumbuhan bagi perusahaan. Empat alasan berikut umumnyamuncul untuk
menjelaskan peranan dari pencatatan berpasangan dalam ekspansi ekonomi.
1.
Pencatatan
berpasangan memberikan kontribusi bagi munculnya sikap baru atas kehidupan
ekonomi
2.
Semangat
baru melakukan akuisisi ini di dukung dan didorong oleh adanya perbaikan dari
perhitungan-perhitungan ekonomis.
3.
Pembukuan
pencatatan berpasangan mengisinkan adanya organisasi yang sistematis.
4.
Pembukuan
pencatatan berpasangan mengizinkan adanya pemisahan atas kepemilikan dan
manajemen dan karenanya meningkatkan pertumbuhan dari perusahaan besar dengan
saham gabungan.
Yamey
mengindikasikan bahwa para usahawan di abad ke 16 sampai dengan abad-18 tidak
pernah menggunakan pembukuan dengan pencatatan berpasangan untuk melacak laba
dan modalnya, namun hanya menggunakannya untuk mencatat suatu transaksi. Ia
mengatakan :
“Sistem
pencatatan berpasangan hanyalah menambahkan sedikit dari pemberian kerangka
kerja dimana data akuntansi dapat ditempatkan dan sementara datanya dapat di
atur, dikelompokkan, dan dikelompokkan ulang kembali.Sistem tidak dengan
sendirinya menentukan rentang dari data yang harus dimasukkan kedalam satu
aturan tertentu, maupun memaksakan adanya pola tertentu dalam perguruan internal
dan perguruan ulang data.
2.3 RELEVANSI SEJARAH AKUNTANSI
Sejarah akuntansi merupakan studi tentang evolusi
pemikiran, praktik dan institusi akuntansi sebagai tanggapan terhadap perubahan
lingkungan dan kebutuhan sosial. Sejarah skuntansi penting bagi padagogi atau
pendidik, kebijakan, dan praktek akuntansi, karena memungkinkan untuk memahami
kondisi kita dewasa ini dan untuk meramal atau mengendalikan masa depan. Dalam
kaitannya dengan padagogi, sejarah akuntansi sangat membantu untuk memahami dan
mengapresiasi bidang sains akuntansi dan evolusinya sebagai suatu sains sosial
dengan lebih baik.
Dalam kaitanya dengan perspektif kebijakan, sejarah
akuntansi dapat menjadi sarana penilaian yang lebih baik terhadap praktek yang
berjalan melalui perbandingan dengan metode yang digunakan sebelumnya.
Sejarah akuntasi penting bagi pedidikan, kebijakan, dan
praktek akuntansi. Sejarah memungkinkan kita untuk dapat “lebih baik memahami
masa kini dan meramalkan atau mengendalikan masa depan kita:’
Berkaitan
dengan pedidikan, sejarah akuntansi dapat sangat berguna untuk memberikan
pemahaman dan apresiasi yang lebih baik mengenai bidang akuntasi dan evolusinya
sebagai satu ilmu sosial. Satu pemikiran yang bagus akan relevansi dari sejarah
akuntansi terhadap pedagogi diuraikan dibawah ini :
Pertama-tama,
suatu profesi yang didasarkan pada traadisi ang dikembangkan selama
berabad-abad seharusnya mendidik para anggotanya untuk lebih menghargai warisan
intelektual yang mereka miliki. Kedua, adanya inpor keunggulan-keunggulan
pemikiran, kontribusi-kontribusi besar pada literatur, dan studi-studi positif
yang penting mungkin saja akan hilang, terpragmentasikan, atau dipelajari
secara tidak sempurna didalam jangka waktu yang lebih panjang kecuali jika
mereka telah di dukumentasikan dan digabungkan oleh orang-orang terpelajar yang
memilliki keahlian sejarah. Ketiga, tanpa memiliki akses kepada analisis dan
interprestasi dari sejarah perkembangan pemmikiran dan praktik akuntansi, para
emperis saat ini akan beresiko berdasarkan investigasi yang mereka lakukan pada
kalim-klaim atas masa lalu yang tidak lengkap atau tidak berdasar.
Berkaitan
dengan praktek akuntansi, sejarah akuntansi dapat memberikan penilaian yang
lebih baik atas praktek-praktek yang berlaku dengan melakukan perbandingan
terhadap metode-metode yang pernah digunakan dimasa lalu.
Adapun definisi sejarah akuntansi adalah studi tentang
evolusi pemikiran, praktek, dan institusi akuntansi sebagai tanggapan terhadap
perubahan lingkungan dan kebutuhan sosial.
Beberapa pengaruh relevansi sejarah akuntansi dalam pendidikan, sbb:
Beberapa pengaruh relevansi sejarah akuntansi dalam pendidikan, sbb:
- Suatu profesi yang didasarkan pada tradisi yang dibangun selama beberapa abad mendidik anggotanya untuk menghargai warisan intelektual mereka,
- Yang didokumentasikan dan dibentuk oleh para ilmuwan yang memiliki keterampilan historis,
- Tanpa akses terhadap analisis dan interprestasi perkembangan historis dalam pemikiran dan praktek akuntansi.
Adapun
bidang-bidang yang menjanjikan pengetahuan yang penting dalam sejarah
akuntansi, sebagai berikut:
1. Bidang
Biografi, aspek utama pada pengaruh kunci terhadap konsep, praktek, dan
institusi akuntansi;
2. Bidang
Sejarah Institusional, aspek utamanya pengaruh pada lingkungan sosial, ekonomi,
dan politik;
3. Bidang
Perkembangan Pemikiran, aspek utamanya pada perkembangan dasar konseptual,
dampak aliran pemikiran terhdap praktek, disiplin institusi, dll;
4. Bidang
Sejarah Umum, aspek utamanya tentang perkembangan akuntansi, penekanan pada
tradisional;
5. Bidang
Sejarah Kritis, aspek utamanya menilai konteks konplik sosial, politik,
ekonomi, dan interaksi institusional;
6. Bidang
Database Taksonoi dan Bibliografi, aspek utamanya sumber informasi yang utama,
mendukung riset-riset kontemporer;
7. Histiografi,
aspek utamanya mengevaluasi riset sejarah akuntansi.
Jadi, Sejarah Akuntansi meningkatkan kemampuan orang
yang tertarik dengan bidang akuntansi untuk membuat pertimbangan yang lebih
luasdan dengan dasar yang lebih berinformasi. Sejarah akuntansi juga
memungkinkan kita untuk menghubungkan sesuatu yang dipraktekkan di masa lalu
dengan apa yang seharusnya dipraktekkan, dengan kata lain kaitan antara
kenyataan sejarahdengan kenyataan positif dan normatif, suatu kaitan yang
mendukung pandangan terhadap sejarah sebagai produk budaya yang diperoleh dalam
konteks lingkungan sosial budaya, politik, ekonomi, dan temporal.
2.4 ISU-ISU AKUNTANSI
Konsep dari akuntansi universal atau dunia adala yang paling
luas ruang lingkupnya.Konsep ini mengarahkan akuntansi internasional menuju
formulasi dan studi atas satu kumpulan prinsip-prinsip akuntansi yang diterma
secara universal.Tujuannya adalah untuk mendapatkan satu standardisasi lengkap
atas prinsip-prinsip akuntansi secara internasional.
Di dalam
kerangka kerja konsep ini, akuntansi internasional di anggap sebagai sebuah
sistem universal yang dapat diterapkan disemua negara. Sebuah seperangkat
prinsip-prinsip akuntansi yang beralaku umum (generally accepted accounting
principles-GAAP) yang diterima diseluruh dunia, seperti yang berlaku di amerika
serikat, akan dibentuk, praktik dan prinsip yang dikembangkan akan dapat
diberlakukan diseluruh negara. Konsep ini akan menjadi sasaran tertinggi dari
suatu sistem internasional.
Konsep
dari akuntansi konpratif atau akuntansi internasional mengarahkan akuntansi
internasional kepada studi pemahaman atas perbedaan-perbedaan nasional di dalam
akuntasi perusahaan dan praktik-praktik pelaporan.
1.
Kesadaran
akan adanya keragaman internasional didalam akuntansi perusahaan
2.
Pemahaman
akan prinsip-prinsip dan praktik-praktik akuntansi dari masing-masing negara.
3.
Kemapuan
untuk menilai dammpak dari beragamnya praktik-praktik akuntansi pada pelaporan
keuangan
Munculnya
paradigma baru didalam akuntansi internasional memperluas kerangka kerja dan
pemikiran untuk memasukkan ide-ide baru dari akuntansi internasional. Sebagai
akibatnya, konsep-konsep dan teori-teori akuntasni yang dibuat oleh Amenkhienan
untuk memasukkan hal-hal sebagai berikut :
1.
Teori
universal atau dunia
2.
Teori
multinasional
3.
Teori
konparatif
4.
Teori
transaksi-transaksi internasional
5.
Teori
transalasi
Masing-masing teori-teori di atas memberikan dasar atas
pengembangan dari sebuah kerangka kerja konseptual untuk akuntansi
internasional. Miskipin akan terdapat argumentasi mengenai teori manakah yang
akan lebih disukai
Sementara
itu Christopher Nobes dan Robert Parker (1995:11)menjelaskan adanya tujuh
faktor yang menyebabkan perbedaan penting yang berskala internasional dalam
perkembangan sistem dan praktik akuntansi. Faktor-faktor tersebut antara lain sbb:
1.
Sistem hukum
Peraturan perusahaan, termasuk dalam hal ini adalah sistem dan prosedur
akuntansi, banyak dipengaruhi oleh sistem hukum yang berlaku di suatu negara.
Beberapa negara seperti Perancis, Italia, Jerman, Spanyol, Belanda menganut
Sistem hukum yang digolongkan dalam codified Roman law. Dalam codified law,
aturan-aturan dikaitkan dengan ide dasar moral dan keadilan, yang cenderung
menjadi suatu doktrin. Sementara itu negara-negara seperti Inggris, Amerika
Serikat,dan negara-negara persemakmuran Inggris menganut sistem common law.
Dalam common law, dicoba adanya suatu jawaban untuk kasus-kasus yang spesifik
dan tidak membuat suatu formulasi umum.
2.
Sumber pendanaan
Berdasarkan sumber pendanaan, perusahaan dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu :Kelompok yang pertama adalah perusahaan yang mendapatkan sebagian
besar dananya dari para pemegang saham di pasar modal (shareholder). Kelompok
kedua adalah perusahaan yang mendapatkan sebagian besar dananya dari bank,
negara atau dana keluarga. Umumnya di negara-negara dengan sebagian besar
perusahaan yang dimiliki oleh shareholders namun para shareholders ini tidak
mempunyai akses atas informasi internal, lebih banyak tuntutan atas adanya
pengungkapan (disclosure), pemeriksaan (audit) dan informasi yang tidak bias
(fair information).
3.
Sistem perpajakan
Sejauh mana sistem perpajakan dapat mempengaruhi sistem akuntansi adalah
dengan melihat sejauh mana peraturan perpajakan menentukan pengukuran akuntansi
(accounting measurement). Di Jerman, pembukuan menurut pajak harus sama dengan
pembukuan komersial. Sedangkan
di banyak negara lain seperti Inggris, Amerika Serikat dan juga termasuk
Indonesia, terdapat aturan – aturan yang berbeda antara perpajakan dan
komersial perusahaan. Contoh yang paling jelas mengenai hal ini adalah
depresiasi.
4. Profesi akuntan
Badan-badan yang dibentuk sebagai
wadah profesi ternyata berbeda-beda di setiap negara, dan hasil yang berupa
aturan-aturan atau standar dipengaruhi oleh bentuk, wewenang dan anggota dari
badan-badan tersebut.Di beberapa negara ditemui adanya pemisahan profesi
akuntan, sebagai ahli perpajakan atau hanya sebagai akuntan perusahaan.Anggota
suatu badan yang mengatur standar akuntansi bisa terdiri hanya dari kalangan
akuntan publik atau mengikutsertakan pihak-pihak dari kalangan dunia usaha,
industri, pemerintah dan kalangan pendidik. Tingkat pendidikan dan pengalaman
dalam dunia praktis sebagai syarat seseorang untuk bisa menjadi anggota badan
tersebut juga akan menentukan kualitas standar dan aturan akuntansi sebagai
keluaran yang dihasilkan.
5. Inflasi
Di negara-negara dengan tingkat
inlasi mencapai ratusan persen setiap tahun, seperti di Amerika Selatan,
penggunaan metode general price level adjustment menjadi relevan mengingat
adanya kebutuhan untuk menganalisis laporan keuangan secara lebih tepat
dibandingkan tetap menggunakan historical cost.
6. Teori Akuntansi
Teori akuntansi sangat mempengaruhi
pelaksanaan praktik-praktik akuntansi
seperti halnya yang terjadi di Belanda. Di negara ini para ahli teori akuntansi
mengatakan bahwa pengguna laporan keuangan akan mendapatkan penilaian
atas kinerja yang wajar dari sebuah perusahaan jika akuntan diperbolehkan
untuk menggunakan judgment untuk memilih dan menampilkan angka-angka
tertentu. Dalam hal ini disarankan penggunaan replacement cost information.
Salah satu contoh pengaruh teori akuntansi terhadap praktik akuntansi adalah
dengan disusunnya conceptual framework.
seperti halnya yang terjadi di Belanda. Di negara ini para ahli teori akuntansi
mengatakan bahwa pengguna laporan keuangan akan mendapatkan penilaian
atas kinerja yang wajar dari sebuah perusahaan jika akuntan diperbolehkan
untuk menggunakan judgment untuk memilih dan menampilkan angka-angka
tertentu. Dalam hal ini disarankan penggunaan replacement cost information.
Salah satu contoh pengaruh teori akuntansi terhadap praktik akuntansi adalah
dengan disusunnya conceptual framework.
7. Accidents of History
Sistem dan praktik akuntansi tidak
bisa lepas dari kondisi politik dan ekonomi di negara yang
bersangkutan.Kejadian-kejadian tertentu biasanya memberikan pengaruh yang
langsung terasa dalam penerapan metode tertentu. Krisis ekonomi di Amerika
Serikat di akhir tahun 1920-an memunculkan standar akuntansi yang mengharuskan
adanya pengungkapan (disclosure) data keuangan. Untuk Indonesia, krisis nilai
tukar di pertengahan tahun 1997 menyebabkan munculnya pernyataan atau
interpretasi yang berkaitan dengan penggunaan mata uang asing dalam pelaporan
keuangan serta perlakuan atas selisih kurs.Kolonialisasi juga menyebabkan
negara yang diduduki dengan sendirinya mengikuti sistem dan praktik akuntansi
negara yang mendudukinya.Standar akuntansi tidak dapat dilepaskan dari pengaruh
lingkungan dan kondisi hukum, sosial dan ekonomi suatu negara tertentu. Hal-hal
tersebut menyebabkan suatu standar akuntansi di suatu negara berbeda dengan di
Negara lain. Globalisasi yang tampak antara lain dari kegiatan perdagangan
antar Negara serta munculnya perusahaan multinasional mengakibatkan timbulnya
kebutuhan akan suatu standar akuntansi yang berlaku secara luas di seluruh
dunia.
Arti harmoni standar akuntansi
Istilah
harmoni standar akuntansi sebagai kebaikan dari standardisasi memiliki arti
sebuah rekonsiliasi atas berbagai sudut pandang yang berbeda. Istilah ini lebih
bersifat sebagai pendekatan praktis dan mendamaikan dari pada standardisasi
berarti prosedur-prosedur yang dimiliki oleh satu negara hendaknya diterapakan
oleh semua negara yang lain. Harmonisasi menjadi suatu bagian yang penting
untuk menghasilkan komonikasi yang lebih baik atas suatu informasi agar dapat
diartikan dan dipahami secara internasional.
Definisi
dari harmonisasi tesebut dianggap lebih realistis dan memiliki kemungkinan
lebih besar untuk diterima dari pada standardisasi.Setiap negara asal memiliki
kumpulan aturan, filosofi, dan sasarannya masing-masing di tingkat nasional,
yang ditujukan pada perlindungan atau pengendalian dari sumber-sumber daya
nasional.
Manfaat dari harmonisasi
Terdapat
bermacam-macam keuntungan dai harmonisasi.
Pertama, bagi banyak negara, belum terdapat
suatu standar kodifikasi akuntansi dan audit yang memadai. Standar yang diakui
secara internasional tidak hanya akan akan mengurangi b iaya penyiapan untuk
negara – negara tersebut melainkan juga memungkinkan mereka untuk dengan
seketika menjadi bagian dari arus utama standart akuntansi yang berlaku secara
internasional.
Kedua, internasionalisasi yang berkembang
dari perekonomian dunia dan meningkatkan saling ketergantungan dari negara –
negara didalam kaitannya dengan perdagangan dan arus investasi internasional
adalah argumentasi yang utama dari adanya suatu bentuk standart akuntansi dan
audityang berlaku secara internasional.
Ketiga, adanya kebutuhan dari perusahaan –
perusahaan untuk memperoleh modal dari luar, mengingat tidak cukupnya jumlah
laba di tahan untuk mendanai proyek – proyek dan pinjaman – pinjaman luar
negeri yang tersedia, telah meningkatkan kebutuhan akan harmonisasi akuntansi.
DAFTAR PUSTAKA
Putra Astika, I.B. 2011.Konsep-Konsep Dasar Akuntansi Keuangan
Denpasar: Udayana University Press
Divisi
Litbang Madcoms. 2005. Seri Panduan Lengkap Myob Accounting, Yogyakarta
: Andi
Harahap,
Sofyan Syafri. 1997. Teori Akuntansi, Jakarta : PT.
RajaGrafindo Persada
Rosjidi. 1999. Teori Akuntansi.
Tujuan, Konsep, dan Struktur, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia
Yadiati, Winwin & Ilham Wahyudi.
2007. Pengantar Akuntansi, Jakarta : Kencana
Situs :
http://www.rutgers.edu/Accounting/raw/fasb/public/index.html,
September1999
شركة تنظيف مكيفات بالرياض
BalasHapusشركة كشف تسربات المياه بالدمام
شركة كشف تسربات المياه بالاحساء
شركة تنظيف مجالس بالاحساء
شركة شراء الاثاث المستعمل بالرياض
شركة تنظيف بالرياض
شركة تخزين اثاث بالرياض
شركات مكافحة الحمام بالاحساء
شركة تعقيم و تطهير بحي العمامرة